Cahaya Redup
Bagas Keviano atau yang dikenal Ano. Lelaki tampan yang aku akui di cukup terkenal. Asal kalian tahu, Dibalik sifat dinginnya, Ia sangat baik dan hangat. Aku sangat menyukainya sejak kita pertama kali bertemu. Sayangnya kurasa ia tak merasakan hal yang sama. Ia menyukai seseorang yang tak kalah cantik denganku. Bukannya aku percaya diri, Tapi dari pandangan semua orang, Aku ini anak yang cukup cantik walau bukan yang 'sangat' cantik. Dan aku mempunyai kekurangan yang buat semua orang membenciku. "Cahaya." Lagi-lagi ia memanggilku dengan nada itu. Ia sangat diam akhir-akhir ini. Itu membuatku tersiksa dengan perlakuannya. Aku tak terbiasa mendengarnya seperti ini. "Eh Ano!" "Lia. Tinggalkan aku dan Cahaya berdua dulu sekarang" Gadis bernama Lia itu mundur dan keluar dari ruangan yang gelap ini. Hanya cahaya redup yang menemani tatapan mata kami. "Cahaya, Jauhi aku. Anggap aku hilang dari duniamu." Ia memelukku. Dan