Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Cahaya Redup

Bagas Keviano atau yang dikenal Ano. Lelaki tampan yang aku akui di cukup terkenal. Asal kalian tahu, Dibalik sifat dinginnya, Ia sangat baik dan hangat. Aku sangat menyukainya sejak kita pertama kali bertemu. Sayangnya kurasa ia tak merasakan hal yang sama. Ia menyukai seseorang yang tak kalah cantik denganku. Bukannya aku percaya diri, Tapi dari pandangan semua orang, Aku ini anak yang cukup cantik walau bukan yang 'sangat' cantik. Dan aku mempunyai kekurangan yang buat semua orang membenciku. "Cahaya." Lagi-lagi ia memanggilku dengan nada itu. Ia sangat diam akhir-akhir ini. Itu membuatku tersiksa dengan perlakuannya. Aku tak terbiasa mendengarnya seperti ini. "Eh Ano!" "Lia. Tinggalkan aku dan Cahaya berdua dulu sekarang" Gadis bernama Lia itu mundur dan keluar dari ruangan yang gelap ini. Hanya cahaya redup yang menemani tatapan mata kami. "Cahaya, Jauhi aku. Anggap aku hilang dari duniamu." Ia memelukku. Dan

Rintik hujan di halte bus

Gambar
Sumber: Google Rintik hujan jatuh perlahan-lahan tanpa izinku. Karena yang kudengar di radio pagi tadi ramalan cuaca hari ini cerah berawan. Maka dari itu aku tak bawa payung biru kesukaan-ku. Aku segera lari berteduh di halte bus yang biasa aku singgahi jika dalam situasi seperti ini. Sudah biasa untukku di bohongi oleh berita-berita di radio seperti itu. Aku terduduk dan termenung, bukannya memainkan ponsel seperti anak-anak kota yang lain. Aku hanya terdiam memandangi mobil dan kendaraan lain yang berlalu lalang dihadapanku. Beberapa percikan air hujan mendarat ke pakaian hitam kerjaku dan beberapa kali juga mengenai wajah putih pucatku.  Aku tak peduli....  Lagipula aku sudah di pecat mulai hari ini. Hatiku sangat sakit, karena  hanya itu satu-satunya jalan untuk membiayai orang tuaku di desa sana. Mereka termasuk orang yang beruntung karna memiliki anak yang dapat merantau ke kota besar. Karena jarang juga ada anak yang mau mengadu nasib di ibukota seper

No escape room

Gambar
Sumber: Google Srrkk  srrkkkk Suara itu menggelegar ke satu ruangan yang sempit ini.Aku masih menyembunyikan tubuhku dibawah selimut pink pastel, seolah  ini adalah tempat ter-aman sedunia. Suara itu mendekat. Aku semakin takut dan semakin menciutkan tubuhku ke dalam selimut. Orang tuaku sudah tiada, ya  perlu kalian tau aku seeorang yatim piatu. Aku anak tunggal, oooh, bukan. aku memiliki satu orang  kakak. Dia tidak tinggal bersamaku.Dia di New york sedangkan aku di Hamming town. Sangat jauh bukan ?. "SIAPA DISANA!!!!!? percayalah, aku hanya  memberanikan diri untuk melihat seluruh bagian dari kamar ini. Dan hasilnya 0. Tidak ada apa-apa disini. Hanya aku disini. aku menghempaskan nafas lega. "aku harus menelpon seseorang",aku bermonolog. Dan aku segera meraih ponsel disebelah kananku dengan cepat. aku menekan kontak seseorang, kately brinner. Sahabatku, tetanggaku, teman sebangku-ku. oh tuhan! Dia tidak menjawab panggilan daruratku

an.nyeong

hai  salam kenal, kenalkan aku raissa  ..eeh bukan, bukan raissa istri dari hamish daud yaa 😅 yang ini raissa  anak depok yang baru mau coba nge blog untuk share cerita2  novel yang udah aku buat cuma kadang ga tau harus  posting dimana .. so, aku coba kumpulkan disini aja ..semoga  kalian suka yaa 😘